DEFINISI DAN PENJELASAN
I.
Batuan induk /
source rock
Adalah
batuan karbonat yang berasal dari zat-zat organic yang terendapkan oleh batuan
sedimen. Sehingga tidak terjadi siklus carbon seperti selayaknya. Justru
karbonat terendapkan dan menjadi batu. Contoh dari batuan source rock adalah
batu gamping, dan kini telah di temukan hidrokarbon yang terbentuk dari batu
bara.
Untuk menjadi source rock ada 3 faktor yang mempengaruhi. Yaitu :
1. TOC ( total organic karbon
) merupakan kuantitas dari karbon organic yang terendapkan dalam batuan
tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka akan semakin baik source rock tersebut
dan kemungkinan terbentuknya hidrokarbon akan semakin tinggi. TOC yang dapat
menghasilkan adalah di atas 1 % .
2. Kerogen merupakan kualitas
dari carbon organic yang terendapkan dala batuan tersebut. Keregon akan
menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen ada beberapa tipe .
diantaranya :
a.
Kerogen tipe I
-
Terbentuk di perairan dangkal
-
Berasal dari algae yang bersipat lipid
-
H/C > 1.5 dan O/C < 0,1
-
Menghasikan minyak
b.
Kerogen tipe II
-
Terbentuk di marine sedimen
-
Berasal dari algae dan protozoa
-
H/C antara 1,2 – 1,5 dan O/C antara 0,1-0,3
-
Menghasilkan minyak dan gas
c.
Kerogen tipe III
-
Terbentuk di daratan
-
Berasal dari tumbuhan daratan
-
H/C < 1,0 dan O/C > 0,3
-
Menghasilkan gas
d.
Kerogen tipe IV
-
Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan , sehingga kandungan karbon telah
terurai sebelum terendapkan
-
Tidak menghasilkan hidrokarbon
3. Maturity atau pametangan
adalah proses perubahan zat-zat organic menjadi hidrokarbon. Proses pematangan
di akibatkan kenaikan suhu di dalam permukaan bumi. Maturity di bagi 3. Yaitu :
a.
Immature adalah sourcerock yang belum mengalami perubahan menjadi hidrokarbon
b.
Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi hidrokarbon
c.
Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan menjadi
hidrokarbon.
II.
Reservoir
Reservoir adalah tempat minyak dan
gas ( migas atau petroleum )terakumulasi di dalam bumi, yang dapat berbentuk
perangkap struktur (structuraltrap ) atau perangkap stratografi (
stratigraphical trap )Evaluasi terhadap suatu reservoir dimulai sejak reservoir
migas ditemukanoleh satu pemboran eksplorasi. Apabila reservoir tersebut
dinilai prospektif sehingga kemudian dikembangkan ( developed ), serta
diproduksikan minyak danatau gasnya, maka evaluasi reservoir merupkan pekerjaan
rutin yang tidak dapatdiabaikan, yang harus dilakukan berkesinambungan guna
menentukan strategipengurasan ( recovery ) yang paling
menguntungkan.Memproduksikan migas dari reservoir berbeda dengan
mengeluarkanminyak dari dalam suatu tangki minyak. Minyak terproduksikan dari
dalamreservoir karena tenaga dorong alamiah ( natural reservoir drive mecanism
) yangbekerja pada reservoir tersebut Selain itu jumlah minyak yang bisa
diproduksikantergantung kepada cara memproduksikan serta letak ( lokasi ) sumur
sumurpenghasilnya. Minyak dari dalam tangki bisa kita peroleh seluruhnya,
namunminyak dari dalam reservoir tidak seluruhnya bisa kita peroleh . Hanya
sebagiankecil minyak bisa diperoleh dengan mengandalkan tenaga dorong
alamiahnya.Berbagai teknologi telah sdikembangkan dan diterapkan guna
meningkatkanperolehan minyak dari reservoir, antara lain dengan melaksanakan
teknik secondary oil recovery, tertiary/enhanced oil recovery (EOR),
horizontaldrilling,microbial technology, dan lain lain.
III.
Migration /
migrasi
Waktu migrasi amat menentukan dalam
suatu
petroleum system
. Adanyawaktu migrasi yang tidak
tepat dalam suatu suatu
petroleum system
, akanmengakibatkan tidak adanya
akumulasi hidrokarbon terbentuk pada suatureservoar. Sebagai contoh, pada saat
batuan induk telah mencapai suatukematangan termal tertentu dan menghasilkan
hidrokarbon sedangkan perangkap dalam sistem tersebut belum terbentuk,
maka hidrokarbon yangdihasilkan akan mengalir hilang dan tidak akan membentuk
akumulasihidrokarbon
IV.
Trap/perangkap
Perangkap adalah suatu kondisi
dimana hidrokarbon tidak dapat mengalir keluar dan terjebak dalam batuan
reservoar. Fungsi dari perangkap iniadalah untuk menampung adanya aliran
hidrokarbon danmengakumulasinya pada perangkap tersebut. Tanpa adanya
perangkap,
hidrokarbon akan mengalir hilang dan
tidak akan terjadi suatu akumulasihidrakarbon. Perangkap terbagi atas perangkap
struktur, perangkapstratigrafi atau perangkap kombinasi antara keduanya
V.
Seal/penyekat
II. Seals dan Gaskets
Untuk
memperhalus pengoperasian dan mengurangi keausan, hampir semua gear dan bearing
memerlukan pelumasan yang terus menerus. Maka untuk menjaga keberadaan
pelumas di sekeliling komponen-komponen yang bergerak dan menjaga agar cairan
pelumas tersebut jangan sampai keluar dan menjaga agar kotoran dan debu jangan
masuk ke sistem maka diperlukan seal.
Fungsi
dari seal yaitu:
- Menjaga kebocoran pelumas
(lubrikasi).
- Menjaga kotoran dan material
lain masuk ke sistem.
- Memberikan batasan cairan
supaya tidak tercampur.
- Lebih fleksibel terhadap
komponen yang bergerak dan tidak bocor.
- Melapisi permukaan yang tidak
rata.
- Komponen tidak cepat rusak.
Seal diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu: Static
Seal dan Dynamic Seal.
- Static Seal
Static Seal digunakan pada permukaan yang tidak ada gerakan
pada dua permukaan yang dilapisi. Yang termasuk Static seal
adalah: O-ring seal, gasket dan liquid gasket.
- Dynamic Seal
Dynamic
seal dipakai pada komponen yang bergerak
antara permukaan satu dengan yang lainya. Sedangkan yang termasuk Dynamic
seal adalah: O-ring seals, Lip seals, Duo Cone seals
dan packing rings.
Berikut
akan dijelaskan mengenai jenis-jenis seal:
- Gaskets
Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan
pada celah yang kecil pada komponen yang diam. Beberapa tempat yang
menggunakan gasket misalnya antara cylinder head dan block
, antara block dan oil pan.
Permukaan
yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.
Kekencangan
pengikat dua permukaan yang menggunakan gasket sangat penting, selalu
berpedoman pada spesifikasi torque untuk mencegah kebocoran.
b. O-rings
Sebuah
O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang terbuat dari bahan
alami atau karet synthetic atau plastik. Dalam pemakaianya O-ring biasanya
dikompres antara dua permukaan sebagai seal, O-ring sering
digunakan sebagai static seal yang fungsinya sama dengan gasket.
Untuk
penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500 kPa (800 psi)
sering O-ring ditambahkan dengan back-up ring untuk mencegah
kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure
back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk
memperpanjang usia O-ring.
Pada
saat pemasangan O-ring seal, yakinkan semua permukaan bersih dari
kotoran dan debu. Periksa O-ring seal dari kotoran, debu, goresan (screth)
dan cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran.
c. Lip Seals
Lip seal adalah jenis dynamic seal yang banyak
digunakan pada kontruksi alat berat. Lip seal memikul semua jenis
kondisi pengoperasian dan mencegah tidak beroperasinya machine karena
panas yang diakibatkan gesekan atau juga mencegah bercampurnya pelumas atau
cairan. Lip Seal juga menahan perpindahan gerakan di antara dua
komponen yang dibatasi. Lip seal relatif sangat mudah dilepas
pada saat perbaikan atau penggantian komponen.
Jenis
lip seal adalah Radial lip seal dan Dirt
excluding lip seals. Dirt excluding lip seal digunakan
untuk membersihkan kotoran pada cylinder. Radial lip seal
digunakan untuk mencegah kebocoran pada perputaran shaft dan dibuat
dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran disesuaikan dengan aplikasi
pemasangannya. Internal lip seal mempunyai bibir seal
di diameter dalam. External radial lip seal
mempunyai bibir seal pada diameter luar dari seal tersebut.
Radial lip seal menahan permukaan shaft
dengan tekanan cairan dan garter spring. Garter spring
menekan bibir seal ketika tekanan cairan rendah. Pada operasi yang
sebenarnya seal dibantu oleh lapisan tipis oli antara bibir seal
dan shaft, ini supaya bisa melumasi bibir seal dan mencegah
kebocoran.
d. Duo Cone Seal
Duo
cone seal dibuat untuk menjaga
kotoran tidak masuk ke dalam sistem dan menjaga kebocoran cairan pelumas pada
area yang luas. Duo cone seal harus bisa menahan karat
yang lebih lama dengan sedikit perawatan Duo cone seal
lebih bisa menahan kebengkokan shaft, end play dan beban yang
tiba-tiba.
Duo cone seal terdiri dari dua ring yang biasanya
terbuat dari karet, dipasangkan pada dua groove metal retaining ring.
Rubber
rings bekerja sama dengan metal rings berfungsi
sebagai seal. Rubber ring juga sebagai bantalan untuk metal
rings dan menjaga kerataan permukaan pada saat shaft berputar selama
machine beroperasi. Kehalusan permukaan metal rings bersama-sama
dengan kekentalan oli melapisi shaft.
VI.
Porositas
Porositas adalah suatu ukuran untuk
menyatakan seberapa besarperbandingan volume ruang pori (pore volume) terhadap
volume totalbatuan, daengan satuan persen (%).Porositas
Didalam batuan berpori ,
biasanya terdapat pori – pori yang terisolir(isolated) dan pori-pori yang
saling berhubungan (interconnected).Porositas absolute mencakup seluruh pori ,
baik yang terisolir maupunyang saling berhubungan.Porositas efektif hanya
memperhitungkan pori-pori yang salingberhubungan saja.
VII.
Permeabilitas
Permeabilitas adalah ukuran
kemampuan suatu batun berpori(reservoir) untuk mengalirkan fluida.Permeabilitas
berpengaruh terhadapbesarnya kemampuan produksi(laju alir) pada sumur-sumur
penghasilnya.Hubungan lermeabilitas dengan laju alir di suatu system media
berpori,pertama laki dikemukakan oleh Darcy, dengan rumusnya :V = - k dP
µ
dLKarena v = q/A maka q =- k A dP ,
dimana A = luas penampang aliran.
µ
dLBila di dalam pori batuan hanya
terdapat satu macam fluida, makakemampuan permeabilitasnya tidak tergantung
terhadap fluidanya, halseperti ini disebut permeabilitas absolute.Namun bila
ada ada lebih dari satu macam fluida maka kemampuanbatuan untuk mengalirkan
fluidanya tidak sama, tergantung terhadap saturasibatuan tersebut.
Penjelasan :
Buatlah ilustrasi terdapat / terperangkapnya
migas ( gambar )
0 komentar:
Posting Komentar